Banyak orang mengatakan berwisata ke Bali sudah terlalu mainstream. Tapi tahukah kamu kalau selain Kuta dan Legian, Bail masih menyimpan eksotisme yang menanti untuk dijelajahi. Salah satunya adalah daerah Bali Timur.
Gunung Agung
Jika kamu menjelajahi Bali Barat di hari yang cerah, pemandangan Gunung Agung yang impresif akan menemanimu. Gunung ini adalah yang tertinggi di Bali, sekaligus menjadi tempat suci bagi orang Bali. Mereka percaya dewa-dewa bersemayam di puncaknya, mengamati keseharian umat manusia. Tidak heran jika Pura Besakih, tempat ibadah paling utama bagi umat Hindu di Bali, dibangun di lembah Gunung Agung yang sakral.
Namun, Gunung Agung pernah membuat bencana ketika meletus di tahun 1963. Ribuan orang menjadi korban, bangunan dan tanah pertanian hancur, dan lebih banyak lagi yang kehilangan tempat tinggal. Ajaibnya, sebagian besar bangunan Pura Besakih tetap utuh dan hanya perlu perbaikan kecil saja untuk memulihkannya.
Tulamben
Saat ini, kamu bisa melihat sisa-sisa erupsi Gunung Agung ketika menjelajahi Tulamben. Tanda-tanda jalur lava masih terlihat jelas di beberapa tempat tandus di sekitar gunung. Tapi sisi bagian selatan gunung terlihat amat berbeda. Di sini kamu akan menemukan pemandangan indah dan menyejukkan mata: sawah bersusun yang menghijau dengan cantiknya. Sawah bersistem terasering itu begitu indah dan terlihat rumit. Jika kamu ingin mendapatkan banyak pemandangan sawah, kamu bisa melintasi jalur Sidemen dan Rendang, yang merupakan jalan memutar menuju Pura Besakih.
Pantai-pantai yang ada di daerah ini umumnya berpasir hitam dan populer dengan pemandangan bawah lautnya yang cantik. Desa Padangbai, Amed dan Tulamben adalah lokasi pantai yang populer untuk diving dan snorkeling. Tulamben terkenal dengan kapal karam dan kekayaan terumbu karang yang hidup di sekitarnya.
Di samping pemandangan eksotis yang dimilikinya, Bali Timur juga memiliki berbagai atraksi yang berada di sekitar tempat dimana dahulu menjadi ibu kota bagi kerajaan-kerajaan yang pernah jaya. Berikut adalah 11 destinasi di Bali Timur yang wajib kamu datangi:
1. Istana Taman Gili dan Kerta Gosa

Istana yang dibangun pada tahun 1710 ini dirancang oleh Pangeran Dewa Agung Jampe I dari Gelgel. Struktur bangunannya merupakan perpaduan antara karakter Majapahit dengan pengaruh Hindu-Bali. Sayangnya, istana ini mengalami kerusakan karena serangan Belanda pada 1908 dan tidak pernah diperbaiki seperti aslinya.
Di dalam lingkungan istana, kamu bisa melihat paviliun Kerta Gosa, yang dahulu merupakan tempat pengadilan kerajaan. Pada jaman dahulu, Kerta Gosa adalah tempat diskusi mengenai situasi keamanan, keadilan dan kemakmuran wilayah kerajaan Bali.
Kerta Gosa sendiri memiliki dua bangunan, yaitu Bale Kerta Gosa dan Bale Kambang. Bale Kambang adalah sebuah paviliun di atas air tempat raja menerima tamu-tamu. Keunikan dari kedua bangunan tersebut adalah pada eternit bangunan, terdapat lukisan wayang bergaya Kamasan yang mengambarkan kasus yang disidangkan, serta jenis hukuman yang akan diterima jika melakukan kesalahan. Di eternit paviliun mengapung, terdapat lukisan seperi kalender astrologis, cerita rakyat dan kisah pahlawan Sutasoma.
2. Pura Besakih

Pura Besakih adalah pura Hindu terbesar dan termegah di Bali. Terletak di bagian barat lereng Gunung Agung, Pura Besakih menawarkan kepadamu pemandangan indah dan bangunan pura menawan yang tersebar di seluruh komplek pura.
Sayangnya, keindahan dan popularitas Pura Besakih ternoda oleh banyaknya calo atau pemandu wisata tak resmi yang sering memaksa turis memakai jasa mereka, dan mematok harga tinggi. Ada satu tips yang bisa diberikan: biarkan saja dan jangan ditanggapi. Jangan percaya jika mereka bilang kamu tak akan bisa masuk pura jika tidak menggunakan jasa mereka. Bagaimanapun, keindahan dan eksotisme Pura Besakih terlalu sayang untuk dilewatkan.
3. Pura Goa Lawah

Ciri khas pura Goa Lawah adalah adanya gua suci Hindu yang diyakini dihuni oleh Naga Basuki, sesosok ular raksasa. Menurut legenda, Naga Basuki adalah penjaga gerbang keseimbangan di bumi dan dipuja oleh umat Hindu di pura ini. Untuk mencapai gua, kamu harus melewati Pura Kematian, atau Pura Dalem, yang telah berumur sangat tua. Pura ini sangat penting bagi masyarakat Hindu Bali.
Menurut cerita, di dalam gua, terdapat sebuah lorong bawah tanah yang mengarah kepada Pura Besakih. Lorong ini memiliki panjang 25 kilometer. Tapi jangan membayangkan kamu bisa merangkak dalam lorong dari Gua Lawah dan tembus langsung ke Pura Besakih, karena pengunjung dilarang memasuki gua.
4. Pantai Pasir Putih “Virgin Beach”

Pantai Pasir Putih, Bias Putih, atau dikenal juga dengan nama Virgin Beach oleh turis asing merupakan sebuah pantai kecil yang sangat indah di daerah Candidasa. Nama aslinya adalah Pantai Perasi. Pantai ini terletak diantara desa Perasi dan desa Bugbug di kecamatan Karangasem, sekitar 30 menit dari Candidasa dengan kendaraan bermotor. Sesuai dengan namanya, kondisi pantai ini cukup sepi dan tenang. Hanya ada beberapa turis asing yang sedang bersantai atau berenang.
Akses jalan menuju pantai ini memang sedikit sulit, karena melewati hutan dengan ngarai-ngarai sempit. Jalanan batu yang hanya cukup dilewati satu mobil di beberapa titik juga membuat perjalanan menuju pantai lebih menantang. Tapi semua akan terbayar ketika kamu tiba di pantai ini. Putih dan lembutnya pasir, jernih dan birunya laut, serta lambaian nyiur yang anggun menampilkan panorama menawan yang akan menyihirmu. Ada deretan kursi pantai yang menunggu untuk bersantai, dan pantai cantik untuk berenang atau snorkeling.
5. Desa Bali Aga, Tenganan dan Trunyan

Desa ini dihuni oleh keturunan pendatang dari Majapahit pada zaman dahulu. Satu desa terletak di dekat Candidasa, satu lagi di tepi Danau Batur. Kaum Bali Aga, begitulah mereka disebut, dianggap sebagai pemukim asli Bali.
Walaupun penduduk di kedua desa tersebut sama-sama hidup dengan aturan yang telah diterapkan sejak zaman leluhur, keduanya berbeda satu sama lain. Desa Tenganan terlihat sederhana, namun penduduknya adalah yang terkaya di Bali. Mereka juga sangat welcome terhadap turis. Desa Trunyan yang lebih sulit dijangkau lebih terisolasi dari kehidupan luar. Tidak banyak wisatawan yang berkunjung ke Trunyan. Namun, jika kamu cukup bernyali untuk melihat pohon Trunyan yang legendaris, dengan tradisi penguburan mayat yang terus dijalankan hingga kini, silakan datang.
6. Puri Agung Karangasem

Istana dan pura ini adalah peninggalan kerajaan terakhir yang memerintah hingga awal abad 20, dan berlokasi di Amlapura. Sebelum erupsi Gunung Agung pada 1963, Amlapura dikenal dengan nama Karangasem. Nama tersebut berganti karena erupsi telah merusak sebagian besar kota.
Daya tarik utama Puri Agung adalah kemegahan arsitektur bangunannya yang merupakan perpaduan antara arsitektur Bali, Tionghoa, dan Eropa.
7. Istana Air Tirta Gangga

Di bagian utara Amlapura, kamu bisa menemukan istana air atau water palace paling indah di Bali. Istana Air Tirta Gangga ini memiliki beberapa kolam yang diliputi oleh taman-taman cantik yang dipenuhi aneka bunga, seperti penggambaran istana di cerita-cerita dongeng. Taman-taman ini dihiasi oleh kolam ikan dan banyak patung yang menambah eksotismenya.
Asyiknya lagi, kamu bisa berenang di kolam istana, layaknya putra dan putri raja dari zaman dahulu. Airnya yang bersumber dari mata air begitu jernih. Walaupun dingin, setelah beberapa lama berenang, kamu akan benar-benar merasa seperti bangsawan. Jika ingin berenang, waktu terbaik adalah menjelang sore, ketika air kolam agak menghangat oleh terpaan sinar matahari.
8. Taman Ujung

Sesuai namanya, Taman Ujung terletak di ujung Amlapura. Raja Karangasem membangun istana air ini pada tahun 1921. Pada waktu itu, istana ini benar-benar terawat seperti istana bangsawan dan kerap disebut miniatur Taj Mahal. Namun sayangnya, karena perawatan yang kurang memadai dan kerusakan akibat gempa di tahun 1979, istana ini kehilangan sebagian kemegahannya. Namun tempat ini masih direkomendasikan untuk dikunjungi, karena kamu bisa melihat keindahan pemandangan Bali Timur dari titik tertinggi yang dapat dicapai dengan tangga. Jika melihat ke kanan, akan nampak laut; di kiri, nampak gunung menjulang. Selain itu, bangunan istana putih dan jembatan di atas air bisa menjadi lokasi yang menarik untuk mengambil foto-foto keren.
9. Gunung dan Danau Batur

Tidak ada yang bisa menyangsikan keindahan Gunung dan Danau Batur, yang terkenal berair sebening kristal. Kamu bisa mengambil paket tur menuju Kintamani untuk menikmati pemandangan indah gunung api yang masih aktif ini, yang menaungi salah satu danau vulkanik terbesar di Bali. Jika ingin lebih menikmati pemandangan spektakuler ini, kamu bisa menginap di desa terdekat dan mendaki gunung pagi-pagi sekali.
Rute pendakian pertama dimulai dari Kintamani. Dari desa ini, ada jalan yang menuju dekat puncak Gunung Batur. Dari sana, kamu hanya perlu berjalan sedikit saja untuk mencapai puncak. Namun jika ingin lebih menantang, kamu bisa mengambil jalur pendakian terpendek dari Purajati di sisi barat danau, atau desa Toya Bungka yang rutenya sedikit lebih panjang dari Purajati. Rute terakhir ini adalah yang paling populer. Jika kamu berangkat sebelum jam 4 pagi, kamu akan mendapat ‘hadiah’ pemandangan sunrise yang benar-benar indah.
Tidak suka mendaki tapi ingin mendapat pemandangan indah? Silakan pergi ke desa Penelokan, dimana panorama terbaik Gunung Batur bisa kamu dapatkan. Penelokan sendiri berarti ‘tempat untuk melihat’, dan terletak di sepanjang jalan menuju Kintamani dimana kamu bisa melihat keseluruhan Danau Batur.
Tempat terbaik lainnya adalah di Pura Puncak Penulisan di Penulisan, yaitu pura tertinggi di Bali. Dari sini, kamu bisa melihat susunan sawah yang hijau dan rapi sejauh berkilo-kilometer, hingga pantai di utara.
10. Air Panas Toya Bungkah

Merasakan nikmatnya berendam air panas dengan panorama pegunungan sekitar yang mempesona, siapa yang tak suka? Kenikmatan tersebut bisa kamu rasakan di pemandian air panas alami Toya Bungkah, yang terletak di kaki Gunung Batur. Pemandian air panas yang berlatarkan pemandangan gunung nan megah dan danau nan cantik ini akan membuatmu merasa seperti raja.
11. Pantai Amed dan Tulamben

Amed dan Tulamben merupakan pantai berpasir hitam dengan panorama cantik menawan. Tidak banyak turis yang datang kesini, membuat pantai-pantai ini terjaga kecantikannya. Kontras antara warna air yang biru jernih dengan pasir hitam, dengan jukung-jukung putih yang berbaris di bibir pantai, menambah eksotisme pemandangan di pantai ini. Namun atraksi utama pantai Amed dan Tulamben berada di bawah lautnya. Ya, tempat ini menjadi salah satu lokasi diving dan snorkeling terbaik di Bali, dengan berbagai jenis terumbu karang, ikan, dan kapal karam yang dipenuhi koral, yang menghadirkan pemandangan luar biasa.***
Images:
manoticksokhti.blogspot.com
www.holidaycheck.com
2015travelling.com
santhibalitours.com
www.pawongan.com
commons.wikimedia.org
www.gobali.org
laveniadwiani94.wordpress.com
en.wikipedia.org
galuhwishes.wordpress.com
www.tulamben.com[:en]Bali has become a favorite destination of millions of people in the world. Every year the number of tourists who come to Bali continues to grow, and even some people say traveled to Bali already too mainstream. But apparently Bali has never lost its charm. Still very much a place, other than Kuta and Legian, still keep exotic waiting to be explored. One is the area of East Bali.
If you explore the West Bali on a clear day, views of Mount Agung will accompany impressive. This is the highest mountain in Bali, as well as a sacred place for the people of Bali. They believe the gods reside in the peak, observed daily mankind. No wonder if Besakih, the most important place of worship for Hindus in Bali, built in the valley of the sacred Mount Agung.
However, Mount Agung ever made disaster when it erupted in 1963. Thousands of people have been affected, farm and buildings were destroyed, and many people are homeless. Amazingly, most of the buildings Besakih remains intact and only need minor repairs to restore it.
Nowadays, you can see the remnants of the eruption of Mount Agung when exploring Tulamben. Signs of lava lines still visible in some places around the barren mountains. But the southern side of the mountain looks very different. Here you will find beautiful scenery and soothing eye: verdant rice fields with beautiful layered. Applying rice field terraces was so beautiful and looks complicated. If you want to get a lot of views of rice fields, you can cross the path of sidemen and Rendang, which is a detour towards Besakih.
Beach in this area are generally black sand and is popular with the beautiful underwater scenery. Village Padangbai, Amed and Tulamben is a popular beach location for diving and snorkeling. Famous Tulamben shipwreck and richness of coral reefs that live in the vicinity.
Besides its exotic scenery, East Bali also has a variety of attractions that are around the place where the former became the capital of the empires that ever victorious. Here are 11 destinations in East Bali which shall you go:
1) Palace Taman Gili and Kerta Gosa
The palace was built in 1710 was designed by Prince Dewa Agung Jampe I of Gelgel. The structure of the building is a blend of character Majapahit Hindu-Balinese influence. Unfortunately, this palace was damaged by an attack the Netherlands in 1908 and was never fixed as the original.
Inside the palace, you can see the pavilion Kerta Gosa, which formerly was a royal court. In antiquity, Kerta Gosa is a discussion about security, justice and prosperity of the empire of Bali.
Kerta Gosa itself has two buildings, namely Kerta Gosa and Bale Bale Kambang. Bale Kambang is a pavilion on the water where the king received the guests. The uniqueness of the building is the second building plasterboard, there is painting a portrait of Kamasan style puppet latter case, as well as the kind of punishment that will be accepted if made a mistake. In plasterboard floating pavilion, there are paintings are like the astrological calendar, folklore and stories Sutasoma hero.
2) Besakih
Besakih Temple is the largest and grandest Hindu temples in Bali. Located in the western slopes of Mount Agung, Pura Besakih offer you the beautiful scenery and charming temple buildings scattered around the temple complex. Unfortunately, the beauty and popularity Besakih tarnished by many brokers or unofficial tour guides who are often forced tourists using their services, and set a high price. There is one that can be given tips: leave it alone and do not respond. Do not believe it when they tell you not to be able to enter the temple if you do not use their services. However, the beauty and exoticism Besakih too good to pass up.
3) Pura Goa Lawah
Characteristic of Goa Lawah temple is the Hindu holy cave believed to be inhabited by the Naga Basuki, a figure of a giant snake. According to legend, Naga Basuki is the gatekeeper balance of the earth and worshiped by Hindus at this temple. To reach the cave, you must pass the Temple of Death, or Pura Dalem, which has a very old age. This temple is very important to the Balinese Hindu community.
According to the story, in the cave, there is an underground passage that leads to the Pura Besakih. This hallway has a length of 25 kilometers. But do not imagine you could crawl into the hallway of the Cave Lawah and penetrate directly to Besakih, because visitors are prohibited from entering the cave.
4) White Sand Beach “Virgin Beach”
White Sand Beach, White Bias, or also known as Virgin Beach by foreign tourists is a very beautiful small beach in Candidasa area. His real name is Perasi Beach. This beach is located between the villages of Perasi and Bugbug village in the district of Karangasem, about 30 minutes from Candidasa with motor vehicles. As the name implies, the condition of the beach is quite deserted and quiet. There are only a few foreign tourists who are relaxing or swimming.
Access road to the beach this is a bit difficult, because through the woods with narrow gorges. Cobbles are only wide enough for one car at some point also made a trip to the beach more challenging. But all will be paid when you arrive at this beach. And her soft white sand and crystal clear blue sea, as well as graceful swaying displays captivating panorama that will menyihirmu. There is a row of beach chairs waiting for relaxing, and beautiful beaches to swim or snorkel.
5) Bali Aga village, Tenganan and Trunyan
The village is inhabited by descendants of immigrants from the ancient Majapahit. A village located near Candidasa, another on the edge of Lake Batur. The Bali Aga, so they are called, is regarded as the original settlers of Bali.
Although the population of the villages are equally alive to the rules that have been applied since ancestral times, both are different from each other. Tenganan Village looks simple, but its population is the richest in Bali. They are also very welcome to tourists. Trunyan are more difficult to reach more isolated from the outside life. Not many tourists visiting Trunyan. However, if you are brave enough to see the legendary Trunyan tree, with burial tradition that continues to run until now, please come.
6) Puri Agung Karangasem
The palace and the temple is a relic of the past who ruled the kingdom until the early 20th century, and is located in Amlapura. Before the eruption of Mount Agung in 1963, known Amlapura Karangasem. The name was changed because of the eruption has destroyed most of the city.
The main attraction of Puri Agung is the architectural grandeur of the building which is a blend of Balinese architecture, Chinese, and European.
7) Water Palace Tirta Gangga
In the northern part of Amlapura, you can find water or a water palace of the most beautiful palace in Bali. Tirta Gangga Water Palace has several pools are covered by beautiful gardens filled with a variety of flowers, such as depictions of palaces in fairy tales. These gardens are adorned by a fish pond and many sculptures that add exoticism.
Fun again, you can swim in the pool palace, like a son and daughter of the king of ancient times. The water is sourced from springs so clear. Despite the cold, after a long swim, you will really feel like royalty. If you want to swim, the best time is late afternoon, when the pool water rather warmed by sun exposure.
8) Taman Ujung
As the name implies, Edge Park is located at the end of Amlapura. King of Karangasem build this water palace in 1921. At that time, the palace is actually maintained as aristocratic palace and is often called a miniature Taj Mahal. Unfortunately, due to inadequate maintenance and damage caused by the earthquake in 1979, the palace was lost some grandeur. However, it is still recommended place to visit, because you can see the beautiful scenery of East Bali from the highest point that can be reached by stairs. If you look to the right, you will see the sea; on the left, towering mountain visible. In addition, the white palace buildings and bridges over water could become an attractive location for taking cool pictures.
9) Mount and Lake Batur
No one can doubt the beauty of Mount and Lake Batur, which is famous for crystal clear watery. You can take a package tour to Kintamani to enjoy the beautiful view of volcano is still active, which houses one of the largest volcanic lake in Bali. If you want to enjoy the spectacular view, you can stay in the nearby village and up the mountain early in the morning.
These first ascent starts from Kintamani. From this village, there is a path that leads near the summit of Mount Batur. From there, you just need to walk a little to reach the top. But if you want more of a challenge, you can take the shortest path from Purajati ascent on the west side of the lake, or village Toya Bungka the route is slightly longer than Purajati. This last is the most popular. If you leave before 4 am, you will get a ‘gift’ sunrise scenery is really beautiful.
Dislikes hike but want to get a wonderful view? Please go to Penelokan village, where the best panoramic view of Mount Batur can you get. Penelokan itself means ‘the place to see’, and is located along the road to Kintamani where you can see the whole lake Batur.
The other is the best place in the Temple Peak Writing on Writing, ie the highest temple in Bali. From here, you can see the composition of the green rice fields and neat for miles, up the coast to the north.
10) Hot Toya Bungkah
Feel the pleasure of a hot bath with a stunning panoramic view of the surrounding mountains, who does not like? The pleasure you can feel in a natural hot spring baths Toya Bungkah, which is located at the foot of Mount Batur. Hot water baths set in magnificent mountain scenery and this pretty lake will make you feel like a king.
11) Amed and Tulamben Beach
Amed and Tulamben is a black sand beach with a beautiful panoramic view of charming. Not many tourists who come here, make these beaches awake beauty. The contrast between the color of the clear blue water with black sand, with white djoekoengs lined up on the beach, add to the exotic scenery on this coast. But the main attraction Amed and Tulamben beach is under the sea. Yes, this place became one of the best diving and snorkeling locations in Bali, with various types of coral, fish, and shipwrecks are filled with coral, which brings incredible scenery.[:ja]
[:]