Nggak kerasa, Hari Raya Imlek alias Chinese New Year udah menunggu di depan pintu kita. Cuma berapa hari lagi! Dan karena 8 Februari bertepatan dengan hari Senin, jadi kita punya satu long weekend di hari ini. Yeah!
Kamu sudah punya rencana belum untuk long weekend? Walaupun agak mepet, Gogonesia mau kasih daftar beberapa tempat yang bisa kamu datangi untuk merayakan Chinese New Year. Kalo memang kamu nggak merayakan, kamu bisa melihat langsung kemeriahan perayaan di sana.
Inilah tempat-tempat terbaik di Indonesia untuk melihat perayaan Chinese New Year:
Semarang
Perayaan Tahun Baru China di ibukota Jawa Tengah ini berlangsung paling meriah di sekitar Pasar Semawis dan Kelenteng Sam Poo Kong.
Pasar Semawis adalah sebuah festival pasar malam tahunan, di mana kamu bisa menikmati berbagai macam hidangan enak dan atraksi seni khas Jawa dan peranakan, seperti pertunjukan wayang potehi (yang sekarang udah jarang dan nyaris punah), gambang Semarang, barongsai, wushu dan gong China.






Bagaimana dengan kulinernya? Kamu nggak akan nyesel karena di sini bisa mencicipi hidangan khas peranakan yang enak: lontong cap go meh, i fu mie, dan nasi ayam Hainan.
Pasar malam yang diadakan sejak 2004 ini berlangsung di Jalan Gang Warung dan sepanjang Jalan Wotgandul Timur.
Nah kalo Kelenteng Sam Poo Kong paling cocok didatangi malam sebelum Chinese New Year, dan pada hari pertama. Kamu bisa melihat barisan lentera merah menghiasi kelenteng, dan potongan-potongan kertas merah yang berisi doa tergantung di langit-langitnya. Sore harinya, ada pertunjukan wayang kulit di halaman kelenteng.
Jakarta
Untuk merasakan suasana perayaan Imlek di Jakarta, datang saja ke Petak Sembilan di Pecinan, Glodok. Daerah tersebut akan dipenuhi oleh toko-toko yang menjual lentera dan manisan khas Imlek seperti plum kering dan cokelat koin. Di hari Imlek, pertunjukan barongsai dan gong China akan diadakan di jalanan.
Di area ini, kamu bisa mendatangi beberapa kelenteng seperti the Kim Tek Le (kelenteng tertua di Jakarta), Jin De Yuan dan Lie Tek Kwai, atau singgah ke toko obat tradisional China (iya, yang seperti di film silat Bruce Lee itu) Karti Djaja, yang menjual ramuan tradisional asli Tiongkok.
Jangan lupa cicipi hidangan khas Chinese New Year, seperti rujak juhi (suwiran cumi asin, tahu goreng, timun, dan kentang diaduk dengan bumbu kacang pedas) atau rujak Shanghai (gurita dimasak dengan teripang dan sayuran, dihidangkan dengan saus asam manis kental).





Singkawang
Kota kecil yang berjarak sekitar 145 kilometer dari ibukota Kalimantan Barat (Pontianak) ini terkenal dengan kebudayaan peranakannya yang sangat kental. Rasanya seperti datang ke daratan China betulan, lho. Apalagi Singkawang sudah dapat julukan “Kota 1.000 Kelenteng.”
Perayaan Imlek di kota yang dulunya merupakan bagian dari Kesultanan Sambas ini berpusat di stadion olahraga Kridasana, yang disulap menjadi taman bunga Mei Hwa yang berkilau dalam berbagai warna, dengan barisan lentera merahnya.




Selain saat Chinese New Year, banyak sekali fotografer yang datang ke Singkawang saat perayaan Cap Go Meh (hari ke-15 dari Tahun Baru China), untuk memotret atraksi uniknya, Tatung.
Atraksi tersebut adalah sebuah ritual pengusiran roh jahat yang melibatkan banyak pria (disebut Tatung), yang dirasuki arwah leluhur. Arwah yang merasuki tersebut diyakini merupakan arwah baik yang akan membantu mengusir roh jahat.
Setelah menikmati pertunjukan tersebut, kamu bisa mengisi sore di Pasar Hong Kong, sebuah pasar malam di Jalan Bawal, untuk menikmati berbagai kuliner khas peranakan.
Surakarta
Dalam seminggu penuh menuju perayaan Chinese New Year, sebuah festival Grebeg Sudiro yang bernuansa Jawa diadakan di Surakarta, atau yang biasa kita sebut Solo ini.




Grebeg Sudiro, yang diadakan di Pasar Gede (tempat Kelenteng Tien Kok Sie berada), adalah kombinasi tradisi lokal yang disebut Grebeg, dan tradisi Tiongkok, dan melibatkan dua gunungan (sesaji yang membentuk kerucut besar). Gunungan tersebut dibuat dengan kue keranjang China, dan diarak keliling kota dengan diiringi tarian barongsai dan reog Ponorogo.
Asyik ‘kan, bisa lihat dua pertunjukan tradisional langsung dalam sekali kunjungan?

Selama Grebeg Sudiro berlangsung, kamu juga bisa melihat pertunjukan wayang potehi, pelepasan ribuan lentera ke langit, festival kuliner dan kerajinan tangan, pertunjukan barongsai, wushu, dan fashion show bertema cheongsam (pakaian tradisional China).***
emang bner meriah banget di kota saya yaitu semarang ini…….mengesankan banget acaranya buat keluarga saya.